Ahok Tidak Punya Hak Mengurusi Ibadah Umat Muslim, Urus Saja Jakarta Yang Masih Macet dan Banjir


 Walau bisa menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta hasil muntahan dari Jokowi, Ahok ternyata sangat percaya diri dan bahkan berkoar-koar ke sana-kemari seolah dia sendiri yang bekerja. Padahal urusan rumah tangga kota Jakarta masih belum ada satu pun yang terselesaikan, seperti banjir, kemacetan yang kian hari kian parah, tingkat kriminalitas yang sangat tinggi sehingga dinobatkan menjadi salah saau kota paling tidak nyaman di dunia, dan sebagainya.

Menjelang Iedul Adha, Ahok lagi-lagi mengurusi ha ibadah kaum Muslimin dalam hal ibadah pemotongan hewan kurban. Ini tentu tidak bisa dibenarkan, tegas Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasrullah, dalam keterangan tertulisnya yang dimuat Kantor Berita RMOL  (9/9).





Pernyataan Nasrullah ini terkait Instruksi Gubernur 68/2015 tentang Pengendalian, Penampungan dan Pemotongan Hewan.

Menurut Nasrullah, kalau Gubernur sudah mengatur-atur masalah ibadah makan ini akan terjadi konflik. Karena orang ibadah itu dimana saja dan kapan saja, yang penting baik lokasinya, kemudian dibersihkan, tempatnya mencukupi, dan tidak mengganggu warga lainnya.‎

“Dalam Islam, masuk kamar mandi saja kita diajarkan untuk beribadah dengan berdoa, ini orang mau sembelih hewan kurban di rumahnya, di masjidnya, kenapa nggak boleh, ini aturan darimana?” tanya Nasrullah.

Ahok beralasan, melarang pemotongan hewan kurban di bukan RPH akan menyebabkan terjangkitnya wabah penyakit yang katanya darah hewan kurban mengandung spora. Padahal dalam catatan sejarah jauh sebelum kakeknya Ahok lahir sekalipun, tidak pernah ada satu pun penyakit yang ditimbulkan oleh hewan kurban. Sangat beda jika yang disembelih babi atau anjing, yang oleh kaumnya Ahok biasa disantap. Kedua hewan terakhir ini mengandung ribuan jenis penyakit, sewaktu hidup maupun setelah mati dan dimasak sekali pun. (rd)