Rieke Minta Maaf Pernah Ajak Buruh Coblos Jokowi


ANGGOTA Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, mengajak para buruh menduduki Istana Negara dalam peringatan Hari Buruh Sedunia pada Jum’at, 1 Mei 2015.


“Saya minta maaf kepada teman-teman karena dulu saya mengajak mencoblos Pak Jokowi (sebagai presiden),” kata Rieke saat konferensi pers dengan beberapa elemen buruh di kantor Lembaga Bantuan Hukum Surabaya, Selasa, 28 April 2015.

Rieke menilai duet Jokowi-JK gagal merealisasikan janji-janji kampanyenya untuk menyejahterakan buruh. Menurut Rieke, program “Tiga Layak Jokowi” (layak upah, layak kerja, dan layak hidup) tidak pernah direalisasikan pemerintah.

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pun berencana memobilisasi massa dari semua daerah untuk turut bergabung dalam peringatan May Day di depan Istana. “Ini penting untuk kita dorong bersama,” ujarnya seperti dikutip Tempo,

Menurut dia, ada sejumlah isu krusial yang bakal diusung buruh dalam May Day tahun ini. Salah satunya ialah tuntutan pembubaran Pengadilan Hubungan Industrial yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan membentuk mata rantai mafia peradilan perdata.

Rieke mendesak pemerintah segera membubarkan Pengadilan Hubungan Industrial dan diganti menjadi Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Wacana pembubaran Pengadilan Hubungan Industrial, kata dia, telah masuk menjadi salah satu program legislasi nasional (prolegnas) di Komisi IX.

“Isu lainnya yang tak kalah penting adalah kita menolak harga bahan bakar minyak diserahkan ke mekanisme pasar. Karena BBM tentu memiliki efek domino terhadap buruh,” ucapnya. Rieke menolak wacana kenaikan upah buruh menjadi lima tahun sekali. Sambil geleng-geleng kepala, Rieke berujar, “Saya meminjam kata-kata pemerintah dulu: ‘Saya prihatin’.”(sumber)