Analis Australia: Penarikan Dubes Bumerang bagi Pemerintahan Abbott


SEORANG analis politik di Australia, yang juga pengamat Presiden Joko Widodo, mengatakan, tindakan diplomatik Pemerintah Australia untuk menarik Duta Besar-nya di Jakarta kemungkinan akan menjadi bumerang.




Salah satu analis top Australia di bidang studi Indonesia dan pengamat Presiden Joko Widodo mengatakan, tindakan diplomatik Pemerintah Australia kemungkinan akan menjadi bumerang.

Aaron Connolly, seorang peneliti di Program Asia Timur dari Institut Lowy, mengatakan, sangat disayangkan PM Abbott memilih untuk menarik duta besar untuk mengekspresikan ketidaksenangan Australia.

“Bolanya benar-benar ada di pengadilan Indonesia. Saya tak yakin mereka mengantisipasi Australia yang bereaksi dengan cara ini. Dari sudut pandang mereka, ini bukan masalah kebijakan luar negeri, ini adalah masalah melaksanakan hukuman yang ditetapkan oleh pengadilan,” ujarnya seperti dikutip ABC Australia.

Aaron mengatakan, ada berbagai pilihan lain yang tersedia untuk Pemerintah Australia.

“Mereka bisa mengurangi jumlah kunjungan menteri, terutama dengan karakter yang kita pahami bermasalah, dan mendorong Indonesia mundur bukannya ke depan,” sebutnya.

Ia menerangkan, “Ada saran yang menyebut bahwa Pemerintah Australia seharusnya menangguhkan bantuan ke Indonesia, menangguhkan kerjasama di berbagai bidang seperti keamanan dan kepolisian.”

Tapi Aaron justru mengemukakan bahwa opsi itu akan menjadi sebuah kesalahan.

Dalam kasus penarikan Duta besar, Aaron menjelaskan bahwa PM Abbott jelas mengisyaratkan bahwa hubungan dengan Indonesia sangatlah penting.

“Saya pikir perkataan Perdana Menteri pagi ini tepat, tetapi dalam hal hubungan, Indonesia tentu percaya bahwa Australia lebih memerlukan Indonesia ketimbang negaranya memerlukan Australia,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Kedutaan Besar Australia di Jakarta benar-benar melakukan segala sesuatu yang mereka bisa, tetapi kenyataannya ini adalah sesuatu yang Jokowi, Presiden Joko Widodo, bertekad untuk melakukannya, [dan] banyak dari kita tak menangkap hal itu. [rn/Islampos] (sumber)