Ternyata ini Penyebab Ninja 2-Tak Tidak Lagi Dijual


Pemerintah menetapkan bahwa semua kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun ini harus memenuhi standar emisi Euro 3. Hal ini berakibat pada produksi motor yang tidak memenuhi standar tersebut, salah satunya adalah Kawasaki Ninja 2-tak.

Sejak 31 Juli lalu, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) resmi menghentikan produksi motor bermesin 150 cc tersebut. Meskipun begitu, untuk saat ini Kawasaki masih diperbolehkan menjual Ninja 2-tak sisa stok produksi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibcG5pejaraQ2hbw3GM1_kmpGvOQ77K85cY5eC1zKax0-OSmOBX4h-mzqn2vquEV5mUkSIr5VvDeREB-BpeTVmPZnwBZ0GNGZc0EAAmX4p1lkJ4m_fLnlZUVg-Nmb7w-uHyhyLhGr1B1sk/s1600/KawakRR1010165.jpg



"Hingga saat ini kami masih boleh menjual, masih tersisa unit sekitar 1,5 bulan stok," terang Head of Marketing & Sales Division PT Kawasaki Motor Indonesia, Michael Tanadhi, di Jakarta, Senin (3/8/2015).

Dihitung dari penghentian produksi, artinya Ninja 2-tak masih beredar di pasaran hingga pertengahan September nanti. Setelah itu, maka Kawasaki benar-benar tidak akan lagi menjual Ninja 2-tak.

Kawasaki sebetulnya bisa saja mempertahankan Ninja 2-tak sambil tetap memenuhi standar emisi. Tetapi, biaya produksi yang akan semakin membengkak membuat mereka mengurungkan niat tersebut dan lebih memilih mengakhiri produksi.

"Dibuat emisinya lebih bersih, bisa saja. Misalnya, menambahkan catalityc converter, atau masih banyak penerapan teknologi lain yang membuat emisi gas buang rendah. Tapi konsekuensinya, cost jadi naik," kata Michael.

Pilihan yang ada tersebut akhirnya membuat PT KMI benar-benar menghentikan produksi Ninja 2-tak. Setelah `pensiun`, diharapkan Ninja 2-tak akan digantikan oleh Ninja RR Mono sebagai tulang punggung penjualan.

(sumber) http://otomotif.liputan6.com/read/2286785/penyebab-ninja-2-tak-tidak-lagi-dijual