Jangan Sia-siakan Cinta di Balik Masakan Ibumu


Kasih ibu sepanjang kepada beta tak terhingga sepanjang masa’, penggalan lirik tersebut bukan hanya diciptakan agar enak di dengar saja namun ada makna besar di dalamnya. Lirik tersebut menceritakan tentag cinta dan kasih ibu yang tidak ada habisnya meski anak-anak mereka sudah beranjak tua.

Nah, apa yang terjadi saat kita jauh dari rumah terutama Ibu kita? Pastinya kita akan sangat merindukan rumah, salah satunya yaitu makanan khas buatan ibu. Namun, apakah yang membuat makanan masakan ibu tersebut menjadi sangat enak dibanding lainnya? Tak lain adalah kasih dan cinta Ibu saat membuatkannya untuk kita. Di saat jauh dari mereka dan menapaki dunia baru, kita akan merasakan betapa hidup kita sangat sempurna ketika Ibu kita berada di sisi kita. Tiga orang Ibu dan anaknya yang berasal Thailand ini adalah contoh kisah tentang kasih sayang Ibu yang tidak ada akhirnya bagi anak mereka.




Tayangan ini sudah ditonton lebih dari 7 juta kali oleh pengguna Youtube. Penasaran kan seperti apa kisahnya hingga tayangan ini menjadi sangat viral? Simak kisahnya berikut ini.

Ibu yang pertama bernama mama Eiak dan anaknya bernama Kade. Kade berprofesi sebagai tentara yang ditempatkan di daerah terpencil untuk menjalani pelatihan militer. Sebagai seorang ibu, ia sangat mengetahui apa yang sangat disukai oleh anaknya tersebut. Rasa khawatir akan anaknya tak bisa ia abaikan begitu saja. Ia tahu bagaimana kerasnya hidup sebagai tentara. Makan seadanya, lingkungan yang keras dan resiko yang harus siap ditanggung kapan saja di mana saja.

Sedangkan mama Oy mempunyai seorang putri yang sudah menikah dan tinggal di Bangkok bersama suaminya. Kini, anaknya yang bernama Oh tersebut sedang mengandung buah hatinya yang berusia tujuh bulan. Meski kini anaknya tersebut sudah mempunyai keluarga sendiri, ibunya tetap khawatir akan kesehatan anaknya. Tak ada yang bisa ia lakukan lantaran ia tak tinggal bersama dengan putrinya.

Sementara Mama Waew adalah ibu dari seorang dokter cantik bernama Sai. Saat ini anak yang ia sayangi tersebut mendapat tugas magang di rumah sakit yang terletak di daerah terpencil. Hampir sama dengan mama Eiak dan mama Oy, ia juga mencemaskan apakah anaknya hidup dan makan dengan layak atau tidak.
Sebuah program televisi mengadakan sebuah kejutan kecil yang ditujukan pada putra putri mereka. Para ibu diminta membuatkan masakan kesukaan anak-anaknya tersebut. Semua masakan tersebut di letakkan di dalam kotak makanan dan diantar ke tempat anak-anak mereka tanpa memberitahukannya lebih dulu. Kemudian apa yang terjadi?

Ketiganya, Kade, Oh, dan Sai, merasa kebingungan dan penasaran tentang apa maksud di dalam kotak makan tersebut. Kemudian mereka berceletuk bahwa masakan tersebut mirip dengan masakan ibu mereka. Tak lama setelah membuka satu persatu rantang makanan, terdapat sebuah kamera yang berisi video yang berisi pesan, doa serta nasihat ibu mereka. Mereka pun sontak berlinang air mata. Mereka sadar bahwa masakan ibu mereka terasa sangat enak dan berbeda dengan yang lain karena cinta ibu ada di dalam makan tersebut.

Orang tak akan sadar betapa besar cinta ibu terhadapnya hingga mereka berpisah dan jauh dari rumah. Kita sibuk bertambah dewasa, dan kadang lupa kalau ibu bertambah tua. Namun yang tidak berubah dalam seorang ibu adalah cintanya. Meski saat kita dekat, tak jarang kata-kata pedas serta emosi dilimpahkan kepada orang yang telah melahirkan kita di dunia. Ia adalah sosok wanita super yang meski anaknya sudah beranjak dewasa dan mandiri, mereka masih mempunyai rasa kasih dan cinta yang mendalam.

Rasa kasih sayang yang kita curahkan pada sang ibu tak akan sebanding dengan semua pengorbanan dan luapan cinta yang selalu ia berikan kepada kita. Seperti kata salah seorang ibu di atas kepada anaknya:

‘Life is uncertain. I’m with you today, I’ll be with you tomorrow and the day after. but who knows what will happen? So eventually when the day comes, my food will take care of you.’
‘Lika-liku kehidupan tidak ada yang bisa menebak. Aku bersamamu saat ini, besok dan seterusnya. Tetapi, siapa yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya? Jadi, ketika hari itu datang, masakanku akan menjagamu.’ 

Jangan sia-siakan masakan yang sudah ibu masakkan untukmu. Apa yang ia sajikan bukan hanya makanan, tapi juga cinta untuk anak-anaknya. Syukuri selagi masih bisa menikmatinya.



(sumber)