Inilah Kisah Raja di Kamerun yang Punya 100 Istri


Kisah yang dialami Raja Kamerun, Abumbi II, mungkin akan membuat sebagian besar pria iri. Dia memiliki 100 istri yang sebagian dari istri itu merupakan pendamping almarhum ayahnya. 



Dikutip dari laman Dailymail, tradisi poligami masih dianggap legal di Kamerun dan menjadi tradisi yang masih dipegang teguh di area pedesaan. Sesuai tradisi, pria di desa tersebut diizinkan untuk menikahi lebih dari satu wanita tanpa ada batas berapa banyak istri yang boleh mereka nikahi.

Abumbi II sendiri dinobatkan menjadi Raja ke-11 di area Bafut di Kamerun. Dia naik tahta setelah kematian ayahnya di tahun 1968 lalu. Selain mahkota, ayahnya turut mewariskan 72 istrinya untuk dinikahi anaknya. Dengan demikian, Abumbi II kini kini memiliki total 100 istri.

Dari istri-istrinya itu, dia memiliki lebih dari 500 anak. Kepada stasiun berita CNN, istri ketiga Abumbi, Ratu Constance, mengatakan sebagai istri yang tua, dia wajib menurunkan tradisi itu kepada istri muda. 

"Saya juga harus mengajari Raja mengenai tradisi itu, karena sebelumnya Raja merupakan seorang pangeran, bukan Raja. Di belakang setiap pria sukses, akan selalu ada wanita sukses dan berpendidikan," ujar Constance. 

Constance bukan istri sembarangan. Dia memiliki pendidikan tinggi dan mampu berbicara dalam beberapa bahasa. 

Kini, praktik poligami menjadi sesuatu yang dipermasalahkan di Kamerun. Sebab, tidak banyak orang yang mempraktikan poligama di masa kini ketimbang sebelumnya. 

Kendati begitu, Raja Abumbi mengatakan, sudah menjadi tugasnya untuk memelihara kebudayaan rakyatnya dan tradisi lokal. Ratusan istrinya pun turut dianggap penting. 

Salah satu peranan tradisional yang harus dijalankan yakni mengendalikan hubungan eksternal area kekuasaannya termasuk pemerintahan internal. Mereka juga bertanggung jawab terkait keadilan dan menawarkan persembahan bagi para leluhur. 

Istana yang ditinggali Abumbi yang disebut Ntoh, merupakan objek pariwisata yang besar dan tercatat sebagai salah satu lokasi yang kini langka di dunia.