Media janganlah menggosok-gosok Ahok jadi mengkilap, menjejalkan kepalsuan dan kedustaan jika Ahok adalah pahlawan anti korupsi. Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab menyatakan hal itu ketika menyinggung sikap DPD FPI DKI Jakarta yang melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan Ahok ke Bareskrim POlri.
”Korupsi Trilyunan itu namnya mega skandal, sehingga harus menjadi prioritas kerja para penegak hukum dalam pemberantasan korupsi.” Ujarnya (9/9), demikian laman facebooknya.
DPP FPI juga bisa memahami alasan DPD FPI DKI Jakarta melaporkan ketiga kasus dugaan korupsi Ahok tersebut ke Polri bukan ke KPK, adapun pertimbangannya antara lain, Saat ini Pimpinan Polri, baik Kapolri Jenderal Badruddin Haiti, mau pun Kapolda Metro Jaya Irjen M. Tito Carnavian, merupakan sosok penegak hukum yang berani dan tegas serta tidak pandang bulu, dan juga dikenal sebagai sosok bersih serta bukan type pelindung koruptor.
LPHK – BPK sudah lama dipublikasikan oleh berbagai media mainstream, tapi respon KPK lambat, bahkan nyaris tak terdengar, mungkin juga karena sedang masa transisi kepemimpinan KPK, ditambah lagi salah satu capim KPK disinyalir merupakan rekomendasi Ahok.
Akhirnya, Habib Rizieq meminta pemerintah, dalam hal ini Presiden RI mau pun Menko Polhukam RI agar tidak intervensi ketiga kasus tersebut. Dan kepada media, Habib Rizieq, menuntut agar jujur dan adil dalam pemberitaan, jangan melakukan penyesatan opini dan pembodohan rakyat dengan menstigmakan Ahok sebagai Pahlawan Anti Korupsi, padahal sebaliknya terindikasi sebagai rampok dan garong keuangan negara.
Di akhir pernyataannya Habib Rizieq Syihab memberikan sebuah pepatah, ”Bangkai ditutup serapat apa pun, bau busuknya akan terendus juga”. (ts)
Sumber : http://www.eramuslim.com/berita/nasional/habib-rizieq-media-jangan-sesatkan-pembaca-ahok-itu-bukan-pahlawan-anti-korupsi.htm#.VfEwlrUzrIU