Gejala Psikopat Bisa Dikenali Sejak Usia Tiga Tahun


Gejala Psikopat Bisa Dikenali Sejak Usia Tiga Tahun

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Universitas New South Wales menemukan informasi penting mengenai tanda-tanda potensi menjadi psikopat. Hebatnya, tanda-tanda tersebut bahkan bisa dikenali sejak usia tiga tahun !

Ini menjadi informasi berharga bagi para orangtua untuk mengenali sejak dini potensi tersebut dan selanjutnya bisa memberikan perhatian khusus kepada anak yang memiliki kecenderungan tersebut.
Berdasarkan penelitian tersebut, terungkap bahwa 10 persen anak seusia 3 hingga 6 tahun memiliki ciri-ciri yang berkaitan dengan psikopat. Namun potensi ini, bisa dikurangi dengan sejumlah terapi khusus.

Ketua tim penelitian Dr Eva Kimonis menjelaskan, kesimpulan tersebut diperoleh setelah mereka melakukan serangkaian penelitian semisal mengukur bagaimana reaksi anak-anak terhadap gambar ekspresi wajah yang berbeda.

Ada gambar ekspresi wajah gembira, netral dan ada pula gambar yang memperlihatkan ekspresi wajah sedih. Praktisnya, anak-anak tersebut dihadapkan dengan sejumlah gambar yang menunjukan ekspresi wajah berbeda-beda. Kemudian akan dianalisa bagaimana reaksi mereka terhadap gambar tersebut yang diperkuat pula dengan sejumlah tes wawancara.


Adapun penelitian tersebut dilakukan terhadap 200 anak berusia antara tiga sampai enam tahun.
Hasilnya, sekitar 10 persen dari jumlah tersebut, anak-anak sudah menunjukan ciri-ciri yang mengarah pada psikopat lantaran mereka menunjukan reaksi tak empati atau acuh terhadap oranglain. Beberapa diantaranya menunjukan gejala sifat kurangnya rasa penyesalan dan perilaku tak berperasaan.
Mereka juga mengembangkan alat diagnosa yang berfungsi untuk mengidentifikasi ciri-ciri tersebut selama penelitian berlangsung.

Namun pihaknya mengakui bahwa hingga sekarang, mereka masih belum bisa benar-benar mengenali ciri-ciri itu terutama untuk anak yang masih berusia sangat muda. Demikian sebagaimana dilansir Sidney Morning Herald.

Hasil penelitian yang juga diterbitkan dalam Journal of Abnormal Child Psychology ini bakal memberikan implikasi penting dalam hal pengobatan melalui cara orangtua memberikan pendampingan.
Serta bagaimana hal ini bisa menjadi panduan bagi orangtua untuk mengembangkan keterampilan emosional anak-anak.

"KUnci utamannya adalah bagaimana caranya mengembangkan keterampilan emosional anak. Kami mencoba melatih pada orangtua untuk menjadi sangat hangat, dan penuh kasih terhadap anak-anaknya hingga bisa mengurangi sifat-sifat yang bisa mengarah pada perkembangan gejala psikopat dari waktu ke waktu," ujarnya.



(sumber)