Wulan (28) sedang hamil besar. Warga Desa Penarukan, Kabupaten Tegal itu memilih diantar oleh mobil patroli polisi ke rumah sakit ketimbang mobil ambulans karena trauma. Sudah sejak lama ia mengalami trauma berat mengendari mobil ambulans. Ia tak mau di kehamilannya kedua ini menanggung risiko jika mengendari mobil ambulans.
Tak hanya itu, ia juga pernah periksa ke dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Kardinah Tegal dan terindikasi mengalami preklamampsia berat. "Kondisi saya sudah lemas," ujar Wulan, Senin (8/9/2015).
Setelah merasakan kontraksi, malam sekitar pukul 20.30 WIB, Wulan bersama keluarga dan bidan desa datang ke Puskesmas untuk memeriksakan keadaannya.
"Pas ngerasa perut saya mules-mules dan kontraksi, karena sejak awal kehamilan saya bersiko tinggi. Oleh bidan dibawa ke Puskesmas dan ternyata tensi saya mencapai 200," ungkap dia.
Lantaran tensi darahnya sangat tinggi dan kehamilannya bersiko, pihak Puskesmas menyarankan Wulan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Kardinah. Bidan sempat bingung ketika Wulan enggan diangkut ambulans.
Akhirnya, melihat kondisi badan pasien yang sudah lemas dan hampir tak berdaya. Bidan desa langsung pergi ke Mapolsek Adiwerna untuk meminta bantuan. Untung saja ada mobil patroli yang mau mengangkut Wulan.
(sumber)