Sara Gebert menderita penyakit yang cukup langka. Akibat penyakitnya itu, wanita asal New Jersey tersebut tidak makan dan minum apapun selama dua tahun terakhir ini. Kalau makan, dia bisa memunt*hkannya lagi.
Media lokal situs NJ memberitakan Sara menderita penyakit Chronic Intestinal Pseudo Obstruction. Ada kata 'pseudo' atau palsu pada penyakitnya itu karena menurut dokter, pada dasarnya tidak ada hal apapun yang menghalangi usunya, hanya saja tubuhnya bereaksi seolah-olah penghalang itu ada.
Tidak semua orang mempercayai penyakit yang dialami oleh Sara. Ada dokter yang mengira penyakitnya itu sebenarnya hanya ada di kepalanya. "Suatu kali dokter mengatakan padaku dia ada untuk membantuku mengatasi masalah kepura-puraan," ujarnya.
Apa yang menghalangi Sara untuk makan dan minum itu bisa jadi memang tidak ada. Namun menurutnya, rasa sakit yang dialaminya sangat nyata. "Mereka seharusnya mendengarkan aku dan keluargaku sejak awal. Kalau saja mereka percaya betapa buruknya hal ini, mereka bisa membuatnya menjadi lebih baik sejak awal," kata wanita berusia 19 tahun itu.
Gejala awal yang dialami Sara adalah dia merasa sakit perut yang teramat sangat. Sakit perut itu kemudian menyebabknya munt*h hingga 60 kali dalam sehari, walau saat itu dia tidak makan dan minum apapun.
Sara pun dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu sebelum akhirnya mendapat diagnosa yang tepat. Dokter tidak terlalu yakin bagaimana dia bisa menderita penyakit tersebut. Tapi bisa jadi hal itu karena virus menyerang sistem saraf pencern*annya.
Tidak makan dan minum selama dua tahun, Sara pastinya tetap merasakan lapar dan haus. Dia mendapatkan nutrisi untuk dirinya melalui selang yang dimasukkan ke pemb*luh d*rahnya. Solusi ini tidak berlaku untuk jangka panjang. Dia terus berisiko mengalami infeksi karena bakteri tidak mau pergi dari sistem pencern*annya.
Sara merupakan satu dari 150 orang di dunia yang didiagnosa atas penyakit langka ini. Untuk mengatasi penyakitnya dia bisa saja mendapatkan transpl*ntasi multivisceral yaitu untuk hati, perut, pankreas dan us*s dua belas jari. Namun saat ini prosedur tersebut masih sangat terbatas untuk dilakukan.