Pengamat ekonomi Deni Daruri mengibaratkan Indonesia seperti mobil yang tengah berada di jalan becek dan berlumpur. Jika tidak pandai-pandai mengemudikannya, Indonesia bisa tergelincir ke dalam krisis.
“Ibarat mobil, kita ini sekarang sedang dalam jalannya yang becek. Karena itu, sopirnya harus jago nyetir agar mobilnya bisa terus jalan dengan selamat. Kalau sopirnya nggak jago, kita bisa mogok di tengah jalan,” kata Deni kepada kantor berita RMOL (23/8).
Anjloknya nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak bisa dipandang enteng. Jika kedua hal tersebut terus merosot, Indonesia benar-benar bisa kena krisis.
Sebelumnya, Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad menilai anjloknya rupiah yang hampir menyentuh Rp 14.000 per dolar AS membuat kondisi ekonomi nasional menjadi sangat gawat. Jika tidak segera diantisipasi, Indonesia bisa mengalami krisis seperti 1998 atau 2008.
“Kondisi sekarang ini berat sekali. Tanda-tanda resesi sudah di depan mata. Karena itu, pemerintah harus mengambil langkah untuk menjaga agar keadaan tidak makin memburuk,” ucapnya.(tr)