Pernah memperhatikan tampilan makanan di iklan-iklan televisi, majalah, atau Instagram? Kelihatan menggoda selera, bukan? Lalu Anda mencoba membeli dan ternyata penampilannya tidak semenarik dalam iklan.
Ternyata, makanan-makanan yang terlihat menggoda selera itu merupakan hasil karya para food stylist. Mereka menata dan menghias makanan sedemikian rupa dan mencari sudut terbaik untuk mengambil gambarnya.
Sejumlah food stylist tetap memegang kejujuran dengan menggunakan makanan asli dan menitikberatkan pada styling, pencahayaan, dan pemilihan angle yang tepat. Namun tak jarang pula makanan palsu digunakan dalam iklan. Kadang mereka menggunakan makanan yang masih mentah, lem, lipstik, bahkan jarum untuk menjadikan makanan tampak lebih menarik.
Berikut ini kami ungkap rahasia food styling dalam iklan yang diramu dari Reader's Digest and Cracked.
Minuman panas yang baru dituangkan ke dalam gelas seperti kopi dan susu memang tampak menggiurkan dengan busa mengambang di permukaan.
Masalahnya, proses pemotretan bisa berlangsung lama hingga makanan yang hendak difoto keburu dingin. Untuk mencegah hal ini, food stylist menambahkan beberapa tetes busa sabun cuci piring ke atas minuman. Anda tidak bisa melihat perbedaannya, bukan?
Memotret es krim seperti gambar di atas ternyata bukan perkara gampang. Pasalnya, es krim sangat mudah leleh di bawah siraman cahaya.
Untuk itulah, para food stylist menggantinya dengan kentang tumbuk. Tinggal ditambahkan pewarna, tempatkan di cup atau cone, dan jadilah es krim anti leleh yang siap dipotret.
Tergiur dengan ayam panggang yang tampak padat dan lezat dalam gambar di atas? Bisa jadi rasanya tak selezat penampilannya.
Untuk mendapatkan ayam panggang dengan tampilan seperti ini, biasanya ayam dimasak bagian luarnya saja dengan torch. Tujuannya adalah menghindari penyusutan volume daging yang terjadi jika makanan dimatangkan sempurna. Jika tampilan ayam masih kurang padat, kadang bagian dalamnya dijejali dengan lembaran tisu. Sebagai sentuhan terakhir, minyak dioleskan pada permukaan ayam untuk menambahkan kilauan. Kadang semir sepatu warna cokelat juga digunakan untuk memberikan efek berkilau ini.
Layer cake yang tampak legit dan berlimpah krim ini pun belum tentu bisa dimakan. Seringkali saat pemotretan, krim meresap ke permukaan roti hingga tampilan kue tak lagi sedap dipandang. Untuk menyiasatinya, kadang potongan kardus ditempatkan di antara potongan roti. Kemudian permukaannya ditutupi dengan butter cream.
Madu dan sirup maple yang tampak kental dan manis saat dituangkan ke atas makanan bisa jadi bukan madu lebah sungguhan, tetapi minyak pelumas kendaraan bermotor.
Sandwich dan burger yang menumpuk sempurna seperti ini mungkin ditata dengan bantuan tusuk gigi. Selain itu, daging yang digunakan pun mungkin hanya setengah matang untuk menjaga bentuk dan ketebalannya.
Makanan hangat yang mengepulkan uap panas saat diletakkan dalam piring jelas menggugah selera makan siapa pun yang melihatnya. Namun, uap panas itu bisa saja tidak berasal dari makanan yang hendak difoto. Kadang beberapa buah bola kapas basah yang baru dipanaskan dalam oven disembunyikan di bawah makanan untuk memberikan efek uap panas yang lebih tahan lama. Peletakan bola kapas ini pun harus tepat di tengah, agar uap panas mengepul tepat di bagian tengah mangkuk atau piring.
Bahkan jus buah yang tampak segar seperti ini pun tak jarang merupakan hasil rekayasa. Jus buah sungguhan cenderung cepat berubah warna dan menggumpal. Karena itu saat sesi pemotretan jus biasa diganti dengan butiran gel yang dilarutkan dengan air dan pewarna. Es batunya diganti dengan kubus plastik bening. Sementara efek berembun di permukaan gelas diperoleh dari semprotan sirup jagung yang dicampur dengan air.
Sama seperti jus, buah yang sudah dipotong cenderung berubah warna dalam waktu singkat. Food stylist menggunakan semprotan khusus bernama "Fruit Fresh", larutan gliserin, atau air perasan lemon untuk menjaga kesegaran buah dan sayur yang akan digunakan untuk pemotretan.
Sementara buah stroberi yang berwarna merah cerah dengan kilauan segar biasanya disaput lipstik merah.
Bahkan alam pun kadang tak luput dari manipulasi. Pohon jeruk dengan buah bergelantungan ini sebenarnya 'diciptakan' dengan tangan. Salah satu food stylist mendapat tugas memotret pohon jeruk di Sarasota, Florida. Namun pohon yang harus ia potret tidak tampak seperti yang dia inginkan. Buahnya hanya sedikit.
"Berbekal jarum dan benang, saya bergegas menjahit jeruk ke cabang untuk membuatnya terlihat rimbun.
Itulah sekelumit rahasia di balik iklan makanan yang mungkin belum Anda ketahui.







