[WOW] Jual Pakaian Bekas Impor, Pedagang di Pasar Senen Raup Rp 3 Miliar/Bulan




Pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen Jakarta Pusat, mengaku punya omzet yang cukup besar. Seorang Pedagang besar atau kelas grosir pakaian bekas bisa mengantongi omzet miliaran rupiah per bulan.
Salah satu pedagang pakaian bekas grosir di Pasar Senen adalah Tedi, pria asal Sumatera Barat ini mengaku mampu menjual 10 sampai 20 bal pakaian bekas setiap hari. Dari penjualan tersebut, ia mampu mengatongi omset miliaran rupiah per bulan.

"Per bal dijual Rp 2 juta sampa Rp 6 juta. Tergantung jenis pakaian di dalamnya," kata Tedi kepada detikFinance di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).

Tedi mengaku pakaian bekas impor sersebut dipasok dari para importir, yang mendatangkannya dari Jepang dan Korea Selatan. Padahal, pakaian bekas impor termasuk barang yang dilarang masuk ke Indonesia alias ilegal.

Ia mengaku pelanggan produk pakaian bekas secara grosiran di tokonya datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. "Saya kirim juga Papua hingga Sumatera kemudian di Jawa," terangnya.

Sementara itu, pedagang grosir lainnya, Armada, mengaku mampu meraih omzet hingga Rp 3 miliar per bulan dari penjualan pakaian bekas.
"Saya bisa jualan per bulan Rp 1 miliar kalau sepi kalau ramai bisa Rp 3 miliar," ungkap Armada.

Armada mengaku sempat mengalami kerugian miliaran rupiah saat musibah kebakaran di Pasar Senen pada 2014 lalu. Ia bersama pedagang pakaian bekas lainnya menempati toko dan gudang yang lebih sempit.

"Saya rugi Rp 2 miliar saat kebaran lalu. Makanya sekarang ukuran toko lebih kecil, dahulu sebelum kebakaran stok saya bisa 1.000 bal sekarang hanya 200 bal," sebutnya.

Armada mengaku menerima banyak pasokan pakaian bekas dari importir, sang importir selalu menyanggupi berapa pun permintaanya.
"Barang tergantung duit. Minta berapa dikasih," terangnya.

Berbeda dengan pedagang grosir, pedagang pakaian bekas eceran memperoleh omzet lebih kecil. Ujang, pedagang pakaian di Pasar Senen sejak tahun 1996, mengaku meraup penjualan senilai Rp 1 juta hingga 1,5 juta per hari. Ujang sendiri sehari-hari berjualan pakaian dalam untuk wanita.

"Bisa Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta sehari," jelas Ujang.